Thursday, September 5, 2013

Sumber Kebencian


Saat dimana agamamu merangkulmu erat saat itu juga iri dengki menyelimutimu hangat!
What a pathetic world of hedgehogs
TANYA KNAPA??

Thursday, July 18, 2013

Angkaraku!










Si Baik, Si Buruk dan Si Jelek
Si Palsu, Si Benar dan Si Terkutuk
Rasa bahagia, rasa sakit dan amarah
Antara cerita, perlakuan dan penyesalan
Wajah-wajah yang tak pernah saya lupakan
Mana teman, mana lawan, mana sahabat dan pengkhianat
Angkaraku!

Salam Satu Jiwa! \m/

Tuesday, April 30, 2013

Manusia Setengah Kera!


Sejatinya loe - gw itu hanya manusia setengah kera. Loe membalut diri loe dengan EGO, sedang gw membungkus diri gw dengan DENGKI.

Tuesday, March 26, 2013

Perang Di Bumi Yang Semakin Tua


Perang dan kekisruhan apapun, apalagi karena perebutan wilayah dan kekuasaan adalah konsekuensi bumi kita yang semakin tua dan populasi manusia yg sudah overkuota. Istilah DAMAI itu cuma teori, pada dasarnya manusia hanya sekumpulan nafsu dan keserakahan. Jika lelah berdamai lalu setelah segar kembali berseteru di kemudian hari. Perang, politik, intoleransi, semua itu sudah berlangsung sejak dulu berumur sama dengan adanya iri denki dan angkara murka. Ada jauh sebelum agama itu ada. Namun hadirnya agama terbukti tidak dapat meredam semua itu. Justru sekarang digunakan sebagai pemicu untuk menciptakan perselisihan dan peperangan baru.

Seberapapun agama mengajarkan kita harus melepaskan kefanaan kita, kita akan kembali karena kita tidak belajar untuk mencukupi diri kita dengan apa yang kita butuhkan namun bersedia merampok segala kesempatan untuk memenuhi apa yang kita inginkan. Entah kenapa kita begitu mudah menelaah dan mengartikan setiap ayat-ayat suci dari kitab suci, namun begitu kesulitan menjadikannya ilham dan panduan dalam implementasinya.

Ya bumi yang tua, hendak kemana lagi manusia-manusiamu ini kau sisipkan? Lautan dan Langit belum rela menampung kami. Populasi ini kelaparan, kedinginan, kepanasan dan yang pasti selalu merasa kekurangan! Siapa cepat dia dapat, siapa kuat dia dapat, mayoritas menginjak minoritas, yang penting kantong-kantong mereka terpenuhi hingga penuh dan tak berkehabisan. Huft!


Monday, March 25, 2013

Nasehat Si Nenek



Pagi tadi teringat aku sama nasehat si nenek..

Takkan lari kemana uang klo emang sudah menjadi bagianmu,
Kejarlah apa yang menjadi kebutuhanmu bukan sekedar kepuasanmu.
Kebahagiaan sejatinya bukan karena kita telah memiliki segalanya,
Tapi karena kita bisa mencintai apa yang telah kita miliki dengan tulus.
Kau ambil uang dari kiri maka akan berlari dan habis di sebelah kanan,
Kau tumpuk pun jadi satu lemari maka akan habis dia dimakan waktu.




Dan adalah hukum tabur-tuai,
Apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai,
Barang siapa menabur angin maka ia harus bersiap menuai badai,
Tanamlah yang baik maka akan kau petik buah yang manis.

Thursday, February 21, 2013

Pemimpin Haus




Pemimpin.
    Diantara kuasa dan uang.
    Adalah bala jika tak bijak menata diri.
    Binasa, karena uang biasa buat silap mata.
    Saat diri menghamba pada kedagingan dan kefanaan.
    Hati pun telah berisi angkara serta gelisah duniawi.
    Iman pun dipertaruhkan dalam hasrat dan birahi sesaat.
    Dan akhirnya melupakan amanat untuk memimpin dan melayani.
    Pemimpin seperti itu banyak sekarang dan menjamur
    Pemimpin itu lupa darimana dia berasal.

Pemimpin haus mulutnya selalu menganga!
Hahahahaha..

Politik - Peol Otik!



Politik emang klasik.
Melempar bualan bersiul menanti kepastian
Melempar anak ayam berharap sapi kembali datang

Soal main bokong itu biasa
Adu domba apalagi
Lupa harga diri sampe jati diri

Uang dijadikan bahan pertimbangan
Kawan digorok sekali dalam lipatan
Lawan tersenyum-senyum dalam paras terindahmya

Haha, fucked you lah!
Capek bernaung dalam kebusukan
Diam salah bicara salah duduk salah berdiri salah

Orang kecil kalian cabuli
Orang besar kalian pereteli
Sungguh parasit yang menjijikkan!

Destroy Power Not People.

Sunday, February 3, 2013

Pemimpin Daging



Pemimpin.
    Diantara kuasa dan uang.
    Adalah bala jika tak bijak menata diri.
    Binasa, karena uang biasa buat silap mata.
    Saat diri menghamba pada kedagingan dan kefanaan.
    Hati pun telah berisi angkara serta gelisah duniawi.
    Iman pun dipertaruhkan dalam hasrat dan birahi sesaat.
    Dan akhirnya melupakan amanat untuk memimpin dan melayani.
    Pemimpin seperti itu banyak sekarang dan menjamur
    Melepaskan yang putih untuk dan memilih kursi panas.
Jangan pilih pemimpin seperti itu kawan,
Walaupun sebenarnya memang sudah tidak ada lagi pilihan.

Pilih pemimpin.
    Yang memegang ajaranNya dan mencintai Tuhannya.
    Yang rela meletakkan dirinya sebagai timbangan keadilan yang beradab
    Yang mencita-citakan Persatuan Indonesia
    Yang bersedia dipimpin dan mempimpin di dalam hikmat kebijasanaan
    Yang haus akan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negeri ini
Niscaya negeri ini merdeka semerdeka-merdekanya!
Amin!